Evolusi Pemutar Musik Dari Masa Ke Masa

Evolusi Pemutar Musik Dari Masa Ke Masa

Sentidomallorcapalace – Tidak bisa dipungkiri, dunia musik akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Berbagai penemuan baru bermunculan seiring dengan berkembangnya pemutar musik ini.

Berawal dari era vinyl puluhan tahun yang lalu, pemutar musik generasi terbaru sudah jauh lebih berkembang dengan berbagai teknologi canggih. Bagaimana pemutar musik berubah dari waktu ke waktu?

1. Piringan Hitam

Piringan hitam atau lebih dikenal dengan vinyl adalah generasi pertama pemutar musik yang muncul. Alat ini ditemukan sekitar tahun 1948 atas prakarsa Charles Cros. Ada banyak jenis vinyl yang bisa digunakan sebagai pemutar musik saat ini. Ada tiga ukuran piringan hitam dalam hal rpm (rotasi per menit), yaitu 78, 45, 33 1/3. Semakin besar diameter pelat, semakin kecil ukuran untuk memutarnya.

Saat ini, pecinta musik di seluruh dunia telah menghidupkan kembali fenomena vinyl. Namun, pemutar musik generasi pertama ini harus dipadukan dengan beberapa teknologi modern untuk meningkatkan kualitas suara yang dihasilkan.

2. Radio Transistor Portabel

Setelah era vinil berakhir, radio transistor portabel tiba. Pemutar musik generasi kedua ini ditemukan pada tahun 1954 dan diberi nama Regency TR-1. Banyak kelebihan yang tidak akan Anda temukan pada pemutar musik generasi sebelumnya. Selain tampilan yang jauh lebih rapi, radio transistor portabel juga dilengkapi tuner analog. Pemutar musik ini terus eksis hingga sekitar tahun 1970-an, lalu penemuan apa lagi yang berhasil menggantikannya? Yuk langsung ke halaman selanjutnya.

3. Walkman

Sony Walkman menciptakan sebuah revolusi musik di era 70-an. Alat ini diperkenalkan pada tahun 1979 tepatnya di Jepang. Headphone dan pemutar kaset adalah dua komponen utama pemutar musik generasi ketiga ini. Selain disederhanakan, Walkman juga mampu menghasilkan suara stereo. Penemuan ini langsung dielu-elukan sebagai luar biasa saat itu karena dianggap sangat inovatif dan praktis.

4. Discman

Memasuki era 80-an, para pecinta musik mulai mengenal CD. Meski masih menjadi barang mewah saat itu, penemuan ini menjadi bukti bahwa industri musik masih booming dari waktu ke waktu.

Baru pada tahun 1983, Sony berkolaborasi dengan Phillips untuk membuat D-50, yang kemudian dikenal sebagai Discman. Berbeda dengan Walkman, alat ini dapat memutar CD, yang nantinya akan menjadi pemutar musik digital portabel pertama.

Namun satu hal yang menjadi kelemahan Discman adalah ukurannya yang terlalu besar. Alasan ini pula yang membuat banyak perusahaan berani mengembangkan potensi alat ini menjadi lebih sempurna.

5. CD-Recordable

Sony dan Phillips terus membuat inovasi baru. Salah satu buktinya adalah diperkenalkannya pemutar musik generasi 1990-an, yaitu CD-Recordable. Pemutar musik ini mampu merekam dan download lagu dengan sempurna. Benar saja, sekitar tahun 2000-an, posisi compact kaset akhirnya digantikan oleh CD yang menjadi standar pemutar musik di mobil.

6. Mp3 Player

Perkembangan zaman tidak bisa dihindari. Setelah menjadi raja pemutar musik, posisi CD mulai tergerus sejak munculnya pemutar MP3 di awal tahun 2000-an. Mp3 Player dinilai jauh lebih baik dibandingkan dengan “saudaranya”. Bentuknya yang lebih kompak mampu menghasilkan kualitas suara yang superior menjadi keunggulan pemutar musik ini.

Pemutar MP3 dibuat pada tahun 1998 dan hanya dapat menyimpan maksimal delapan lagu. Seiring berjalannya waktu, Mp3 Player telah menjadi barang wajib bagi pecinta musik.

7. Masa Modern

Terakhir, Mp3 Player semakin mudah ditemukan di zaman yang semakin maju ini. Bahkan hampir semua gadget sudah memiliki aplikasi untuk memutar setiap lagu favorit dengan mudah dan tentunya memiliki kualitas suara yang istimewa.

Seiring industri musik yang terus berkembang, bukan tidak mungkin akan lahir generasi baru para pemain musik. Berbagai jenis teknologi canggih tentunya menjadi kebutuhan wajib yang harus dimiliki penemuan-penemuan baru di masa depan.